
Wajar Bila kita mempunyai selera makanan yang berbeda-beda. Ada yang lebih senang makanan manis, akan tetapi adapula yang lebih suka asin. contohnya, kamu lebih suka ngemil semangkuk sup ketimbang permen atau kue lembut —begitu pula kebalikannya. Meskipun begitu, baik menyukai makanan manis juga asin Jika dikonsumsi berlebih akan sama-sama membahayakan tubuh.
Belum lagi dengan mengonsumsi kuliner olahan yang memiliki kadar garam atau sodium yang tinggi, mirip junk food yang sebagai kegemaran banyak orang. Padahal, mengonsumsi garam berlebihan bisa memberi dampak jelek bagi kondisi kesehatan kamu, lho. Sayangnya, kebanyakan orang kadang-kadang tidak menyadari bahwa tubuh sudah kelebihan mengonsumsi garam. karena itu, simak tanda-tanda tubuh sudah kelebihan garam di sini.
Garam yang mengandung sodium memang diharapkan buat kesehatan tubuh manusia. Mineral yang terkandung dalam garam bermanfaat buat membantu mengatur cairan tubuh, mempertahankan transmisi saraf, dan kontraksi otot. selera banyak orang terhadap makanan asin juga sangat wajar. Hal ini karena menurut sebuah penelitian, otak merespon sodium yang masuk ke pada tubuh serupa dengan zat nikotin, sebagai akibatnya bisa menimbulkan efek kecanduan.
Karena itu, kamu usahakan segera kurangi konsumsi garam Jika mengalami tanda-tanda berikut:
1. Terus-Menerus Merasa Haus
Mengonsumsi kuliner yang tinggi sodium, mirip keripik, pizza, atau saus spaghetti memang mampu menghasilkan engkau lebih simpel haus. Hal ini karena sodium bisa menghambat keseimbangan cairan tubuh, sehingga engkau perlu banyak minum. Jadi, Jika kamu merasa mudah haus, mampu jadi itu tanda-tandanya tubuh kamu telah kelebihan garam.
2. Mulut menjadi kering
Perlu diketahui, konsumsi garam yang berlebihan mampu membuat tubuh menjadi kebingungan dalam memberbeda-bedakan mana cairan garam dan mana cairan asal air mineral. Akibatnya, akan terjadi ketidakseimbangan hormonal, khususnya di cairan pada dalam tubuh yang mengakibatkan tubuh sebagai kemarau. salah satu bagian tubuh yang akan menjadi kering waktu terlalu banyak mengonsumsi garam adalah bibir.
3. Susah Berkonsentrasi
Terlalu banyak asupan garam ternyata juga bisa memengaruhi fungsi otak. berdasarkan sebuah penelitian di Kanada di tahun 2011 terhadap orang-orang dewasa yang jarang bergerak (sedentary adults), mereka yang seringkali mengonsumsi makanan menggunakan kadar sodium yang tinggi mempunyai risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif dibandingkan mereka yang mengonsumsi kuliner bersodium rendah.
4. Tekanan Darah meningkat
telah banyak orang yang memahami bahwa keliru satu penyebab tekanan darah tinggi adalah karena konsumsi garam yang berlebihan. Garam bisa memengaruhi tekanan darah, sebab semakin tinggi kadar natrium pada darah, meningkat volume darah kamu. Kenaikan volume darah inilah yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, konsumsi natrium pada jangka panjang juga bisa menghambat dinding pembuluh darah, sebagai akibatnya menyebabkan risiko terjadinya hipertensi meningkat.
5. Bagian Tubuh tertentu Membengkak
Edema atau pembengkakan di anggota tubuh yang terjadi sebab adanya penumpukan cairan pada dalam jaringan, yang bisa disebabkan oleh konsumsi garam atau sodium yang berlebih. Edema bisa sebagai gejala sebuah penyakit, namun juga mampu menjadi indikasi bahwa tubuh kelebihan garam.
6. makanan Terasa Hambar
Apakah belakangan ini engkau merasa semua kuliner terasa hambar, sampai engkau seringkali menambahkan garam ke pada kuliner kamu? Hati-hati, itu bisa sebagai pertanda tubuh kelebihan garam. norma mengonsumsi garam pada jumlah yang banyak, lama -kelamaan akan membarui taraf toleransi lidah kamu terhadap rasa asin sebagai lebih tinggi. Hal ini akan membuat engkau cenderung ingin mengonsumsi makanan yang lebih asin lagi.
7. Kulit mulai berjerawat
terdapat banyak bukti yang mendukung hubungan langsung antara jerawat dengan diet atau pola kuliner seseorang. dalam satu studi yang melibatkan 200 peserta, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berjerawat umumnya mengonsumsi lebih banyak kuliner asin; dibandingkan dengan orang bebas jerawat yang tidak mengonsumsi asupan tinggi garam.
8. Mengalami sakit kepala
salah satu studi jurnal BMJ, menemukan 1/3 dari 400 peserta peneliti yang mengonsumsi kuliner tinggi sodium lebih mungkin mengalami sakit kepala, daripada mereka yang mengonsumsi kuliner rendah sodium.
Tidak hanya itu, studi lain pula mendukung klaim tersebut —menemukan bahwa mengurangi asupan natrium bisa menurunkan risiko sakit kepala pada peserta, yang semuanya artinya pasien hipertensi dengan usia tua.