
Pernahkah kamu mendengar kata thrift atau thrifting? Bagi beberapa orang yang menyukai barang vintage atau bekas mungkin familiar dengan kata tersebut. Thrifting adalah kegiatan yang semakin populer dan kian diminati oleh banyak sekali kalangan. Selain itu, thrifting adalah salah satu bagian dari kampanye zero waste. tetapi, masih banyak yang keliru mengartikan thrifting sebagai barang-barang bekas saja.
Thrifting adalah kegiatan membeli atau mencari barang-barang bekas dengan tujuan untuk digunakan kembali. Belakangan ini, thrifting menjadi aktivitas yang relatif hits dan banyak diminati. karena itu, banyak pelaku bisnis memanfaatkannya dengan membuka usaha thrifting.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang thrifting, perhatikan artikle berikut ini
Apa itu Thrifting
Secara kata, thrift berarti hemat, lebih tepatnya lagi thrift adalah perilaku yang sangat memperhatikan berapa jumlah uang dikeluarkan untuk membeli suatu barang. sehingga bisa dikatakan, thrifting merupakan kumpulan barang yang dimiliki seorang dan sudah tidak terpakai lagi alias bekas. Barang-barang tersebut lalu diperjual belikan dan dapat digunakan kembali oleh orang lain.
Dengan kata lain, thrifting adalah usaha jual beli barang bekas. pada usaha thrifting ini bukan hanya barang-barang bekas dari merk ternama saja yang bisa diperjual belikan. Selagi barang bekas tersebut masih berfungsi dengan baik dan kualitasnya cukup layak, maka boleh dibisniskan.
Selain itu, Thrifting merupakan salah satu solusi tepat bagi Anda saat sedang mencari barang dengan harga, ukuran dan model yang diinginkan bahkan limited edition.
Perbedaan Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop
Thrift
Kita mulai dari istilah dasarnya dulu ya, yaitu thrift. kata ini artinya adalah barang bekas atau secondhand yang masih dalam kondisi layak buat dipakai; bisa berupa pakaian, elektronik, atau benda-benda kuno lainnya. ada juga produk sisa ekspor/impor yang tidak terjual dalam jangka waktu lama, sehingga akhirnya dijual sebagai barang jadul.
Sekarang ini, produk thrift yang sedang terkenal adalah baju serta kamera-kamera kuno. Harganya pun beragam; contohnya, untuk pakaian atau kamera yang lebih “masuk akal” bisa kamu dapatkan dengan harga 5 ribu hingga 200 ribuan saja. tetapi, buat barang yang lebih langka, bisa-bisa kamu harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah, lho. Menarik, kan?
Thrifting
Nah, kalau tadi telah dibahas tentang produknya, sekarang kita bahas perihal kegiatannya. Sederhananya, thrifting adalah istilah dimana seorang mencari serta belanja barang bekas. kegiatan ini semakin hari semakin banyak peminatnya, lho. terdapat keseruan tersendiri saat kamu hunting, kemudian menemukan barang bekas dengan kondisi yang masih rupawan, minim cacat, atau bahkan kondisinya seperti baru.
Thrift Shop
Lanjut, kata yang ini artinya adalah toko yang menjual segala barang thrift. ada berbagai toko-toko serta pasar yang menjual barang kuno di seluruh Indonesia. dan juga, semakin dengan berkembangnya zaman, semakin berkembang pula tren thrift shop ini. kamu bisa menemukan banyak sekali online shop atau e-commerce yang menjual koleksi-koleksi atau pakaian vintage.
Manfaat Belanja Barang Thrift
Belakangan ini, berbelanja barang dengan cara thrifting adalah tren serta dianggap menjadi alternatif cerdas bagi Anda yang ingin berkontribusi buat menjaga lingkungan. Bagaimana tidak, semakin berkembangnya aktivitas industri, tentunya akan berdampak pada semakin bertambahnya pencemaran lingkungan.
Mulai dari pencemaran udara, pencemaran air akibat limbah industri, serta barang-barang bekas tidak terpakai kemudian dibuang ke lautan menjadi dampak negatif dari perkembangan industri. Maka dari itu, menjadi salah satu penyelesaiannya, kita sebagai warga sipil perlu mendaur ulang atau menggunakan kembali barang-barang bekas yang masih berguna.
Selain manfaat thrifting adalah buat menjaga lingkungan, ada beberapa manfaat lain yang perlu Anda ketahui, antara lain:
- Kesempatan untuk mendapatkan barang langka dan unik
- Harganya murah dengan kualitas yang cukup baik
- Barang thrift umumnya relatif lebih tahan lama