Mengenal Chechnya dan Pasukan Muslimnya

Chechnya mendadak menjadi perhatian dunia ketika memutuskan mengirimkan pasukan ke Ukraina, yang sedang dikecamuk ketegangan dengan Rusia. Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov bahkan ikut mendesak agar warga Ukraina menggulingkan Pemerintahan berkuasa di negara itu saat ini.
Siikap Chechnya yang cukup berani itu, mengagetkan warga dunia. Chechnya adalah sebuah pemerintahan berbentuk republik di barat daya Rusia atau wilayah utara pegunungan Greater Caucasus.
Chechnya mendapatkan kemerdekaannya secara de facto usai perang Chenchen pada 1994 – 1996. tetapi, secara de jure Chechnya masih menjadi bagian dari Rusia.
Secara geografis wilayah utara Chechnya berbatasan dengan Rusia, sedang wilayah timur dan tenggaranya berbatasan dengan Republik Dagestan serta berbatasan dengan Georgia di bagian barat dayanya.
di awal abad ke-21, Chechnya dikecamuk oleh konflik yang berlangsung lebih dari satu dekade sampai mendorong terjadinya eksodus pengungsi, namun untungnya perekonomian wilayah tersebut masih bertahan.
Wilayah Chechnya boleh dibilang kecil, yakni hanya 12.300 km persegi. Populasi Chechnya kurang dari 2 juta jiwa, dengan dominan penduduk beragama Islam.
Tulang punggung perekonomian Chechnya adalah minyak bumi dan pengeboran (minyak) yang umumnya dilakukan pada lembah Sunzha River, yang terletak antara Grozny dan Gudermes. Minyak bumi banyak berada di Grozny, ada juga sejumlah pipa yang menghubungkan laut Caspia dengan Makhachkala lalu ke laut Hitam pada Tuapse.
Chechnya juga punya gas alam. Sedangkan pertanian di Chechnya, biasanya terletak di lembah Tarek dan Sunzha.
Pemerintahan Presiden Kadyrov di Chechnya, yang terpilih di 2007, mendapatkan dukungan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. saat Rusia serang Ukraina, Kadyrov pun terdorong untuk membela Rusia dengan mengirimkan tentaranya ke Ukraina.
Dia mengklaim, sejauh ini pasukan nya tidak mengalami kekalahan, tak ada yang gugur, bahkan tidak ada yang pilek. Kadyrov meyakinkan pasukan Chechnya akan berusaha sebaik mungkin menghindari jatuhnya korban jiwa.
Kadyrov juga adalah sosok yang tegas dan menentang segala bentuk paham radikalisme. Bahkan seperatis isis pernah menghargai kepala Kadyrov sebesar USD 5 juta atau 71 milliar karena menentang mereka
Rusia mengklaim Chechnya sebagai bagian dari negaranya, setelah berhasil menginvasi wilayah Kaukasus pada abad ke 18. Sama seperti Rusia, mata uang Chechnya adalah Rubel. Satu Rubel setara dengan 200 rupiah.